Sejarah Awal Berdiri Kerjaan Pajang

Kerajaan Pajang adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa yang terletak di daerah perbatasan Desa Pajang, Kota Surakarta, dan Desa Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.


Sebelum berdiri sendiri menjadi kerajaan, Pajang merupakan wilayah di bawah kekuasaan Kerajaan Demak. Wilayah Pajang dipimpin oleh Adipati Jaka Tingkir. Jaka Tingkir masih memiliki hubungan dengan Kerajaan Demak. Ia merupakan menantu dari Sultan Trenggono. 


Namun tibalah suatu ketika, Jaka Tingkir menyerang Kerajaan Demak. Serangan tersebut mengusung misi balas dendam Ratu Kalinyamat yang bekerja sama dengan Bupati Pajang. Bupati Jepara tersebut ingin menyingkirkan Arya Penangsang yang telah membunuh suami dan adik suaminya.


Setelah Arya Penangsang Lengser, Jaka Tingkir diangkat menjadi pemimpin Demak. Ia mendapat gelar Sultan Hadiwijaya, yakni gelar pengukuhan dari wilayah-wilayah yang berada di bawah Kerajaan Demak.

Sejarah Awal Berdiri Kerjaan Pajang
Peta Kerajaan Pajang

Sultan Hadiwijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang. Selain kekuasaan, Hadiwijaya juga memindahkan seluruh benda pusaka Kerajaan demak ke Pajang. Ia pun menjadi raja pertama Kerajaan Pajang.


Urutan Raja Yang Pernah Memimpin Kerajaan Pajang

1. Sultan Hadiwijaya (1549-1582)

Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya adalah pendiri sekaligus orang pertama yang memerintah Kerajaan Pajang. Saat telah dewasa, Jaka Tingkir menjadi menantu dari Sultan Trenggana. Sultan Trenggana adalah salah satu pemimpin yang sempat menjadi raja di Kerajaan Demak. Jaka tingkri memperoleh gelar Hadi wijaya saat dirinya menjabat sebagai salah satu penguasa Pajang.


Pada Masa pemerintahannya terdapat beberapa kemajuan yang diperoleh Kerajaan Pajang. Beliau sempat melakukan ekspansi wilayah ke daerah lain diantaranya Madiun, Blora, dan Kediri. 


Karena niat ekspansinya yang sangat besar, beliau melakukan pertemuan seluruh adipati  Jawa Timur sehingga akhirnya mereka menyatakan diri untuk bergabung dengan Kerajaan Pajang.


2. Raja atau Sultan Arya Pangiri (1583-1586)


Sultan kedua yang memerintah dalam runutan sejarah Kerajaan Pajang adalah Arya Pangiring. Beliau menggantikan kepemimpinan Sultan Hadiwijaya setelah beliau wafat. 


Gelar yang ia peroleh setelah menjabat sebagai sultan Kerajaan Pajang adalah Ngawantiputra. Selama kepemimpinannya ia berusaha untuk menaklukkan Mataram.


Karena obsesinya ingin menundukkan Kerajaan Mataram, Arya Pangiri tidak terlalu fokus untuk kesejahteraan rakyatnya. Ia terus saja menghimpun kekuatan dari rakyat Demak untuk melawan Kerajaan Mataram, bahkan rakyat Pajang malah tersisih dengan pasukan yang ia buat. Rakyat Pajang menjadi hidup sengsara bahkan perampokan merajarela.


3. Sultan Benawa (1586-1587)


Sultan Benawa adalah sultan ketiga yang memerintah Kerajaan Pajang. Dirinya berhasil menggantikan posisi Arya Pangiri. Pangeran Benawa adalah anak dari Sultan Hadiwihaya yang telah bergelar Prabuwijaya. Sultan Benawa wafat pada tahun 1587 sehingga Kerajaan Pajang sepenuhnya diambil alih oleh Kerajaan Mataram.


Peninggalan Kerajaan Pajang

1. Bandar Kabanaran

Bandar Kabanaran adalah saah satu bukti peninggalan Kerajaan Pajang. Tak heran jika keberadaannya menjadi salah satu bukti sejarah Kerajaan Pajang, Situs ini terletak di tepi Sungai Jenes yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo. Pada masanya, Sungai Janes atau yang dukunya disebut dengan Sungai Kabanaran merupakan jalur perdangan yang cukup ramai.


2. Pasar Laweyan

Hasil peninggalan Kerajaan Pajang yang berikutnya adalah Pasar Laweyan. Pada masanya, pasar ini merupakan pusat perekonomian rakyat. Bahkan hingga saat ini Pasar Laweyan masih digunakan sebagai salah satu lokasi jual beli oleh masyarakat. Sayangnya hingga saat ini belum ada kisah spesifik tentang pembangunan Pasar Laweyan dalam sejarah Kerajaan Pajang. 


3. Masjid Laweyan

Tak hanya pasar, bukti peninggalan Kerajaan Pajang adalah Masjid Laweyan. Masjid yang satu ini menjadi salah satu bukti penyebaran agama islam di Solo. Hingga saat ini masjid tersebut masih berfungsi dan memang telah dilakukan beberapa perbaikan. 


Walaupun sudah beberapa kali diperbaiki, masih terlihat beberapa hasil peninggalan Kerajaan Pajang.


Demikianlah penjelasan mengenai Kerajaan Pajang. Perannya sebagai salah satu kerajaan yang menyebarkan agama Islam di pulau jawa bisa dibilang cukup besar. Walaupun masa pemerintahannya terbilang singkat namun keberadaannya menjadi bukti bahwa perkembangan islam di Pulau Jawa tidak terputus walaupun Kerajaan Demak runtuh.


Referensi:

https://voi.id/memori/41020/sumber-sejarah-kerajaan-pajang-raja-raja-runtuhnya-dan-peninggalan-peninggalan
https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/asal-usul-dan-cerita-sejarah-berdirinya-kerajaan-pajang/
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/27/180847079/kerajaan-pajang-pendiri-raja-raja-kemunduran-dan-peninggalan
https://www.mapel.id/kerajaan-pajang/
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama