Sejarah Awal Mula Peradaban Suku Toraja di Indonesia

Kebudayaan tradisional adalah salah satu aset nasional yang sangat besar artinya dan perlu dilestarikan karena mempunyai nilai budaya yang tinggi. Disamping itu, dapat menjadi masukan dan memberi wawasan yang lebih luas kepada masyarakat.Salah satu diantara kebudayaan tradisional yang ada di Indonesia adalah Kebudayaan tradisional adat Toraja.Kebudayaan tradisional adat Toraja ini meliputi segala aspek yang berhubungan dengan masyarakat, ukiran kayu, rumah adat, upacara pemakaman, musik/tarian, agama, bahasa, dan ekonomi.


Suku Toraja merupakan salah satu suku asli Sulawesi Selatan. Kata Toraja sendiri memiliki asal usul. Orang Bugis menyebut Toraja sebagai to riaja yang berarti orang yang berdiam di negeri atas. Orang Luwu menyebutnya sebagai to riajang yang berarti orang yang berdiam di sebelah barat. Sementara pendapat lain menyebutkan bahwa toraja berasal dari dua kata yakni to yang artinya orang dan maraya yang artinya besar/bangsawan. 


Dilansir melalui laman resmi milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Suku Toraja tinggal di pegunungan bagian utara dengan populasi sekitar 1 juta jiwa. Adapun setengah dari jumlahnya tersebar di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.


Sejarah Suku Toraja

Saat Belanda menapakkan kakinya di Sulawesi pada abad ke-17, mereka awalnya tidak tertarik ke dataran tinggi Sulawesi Selatan. Alasannya, akses yang sulit dicapai dan hanya memiliki sedikit lahan produktif.


Akan tetapi,karena resah akan pesatnya persebaran Islam di daerah tersebut, akhirnya Belanda melihat Suku Toraja sebagai target potensial untuk menyebarkan agama Kristen. Sebab, saat itu mereka masih menganut animisme.

Sejarah Awal Mula Peradaban Suku Toraja

Sebuah garis lalu digambarkan sebagai wilayah Sa’adan yang kemudian disebut dengan Tana Toraja. Pada 1957 Toraja berhasil menjadi sebuah kabupaten.


Sejak tahun 1990-an Suku Toraja terus mengalami transformasi budaya dari menganut kepercayaan animisme dan hidup bergantung pada sektor agraris, hinggamenjadi masyarakat yang secara mayoritas beragama Kristen. Kini masyarakat Tana Toraja terkenal mengandalkan sektor pariwisata.


Budaya Suku Toraja

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa masyarakat Suku Toraja masih menganut kepercayaan Aluk To Dolo.


Buku Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja (2017) oleh Weni Rahayu menyebutkan bahwa Aluk Todolo merupakan agama/aturan dari leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi oleh Sang Pencipta yakni Puang Matua.


Dalam kepercayaan ini manusia diwajibkan menyembah, memuja, dan memuliakan Puang Matua dengan melakukan ritual, antara lain sajian, persembahan, dan upacara-upacara.


Biasanya suku Toraja memberikan babi ataupun ayam sebagai persembahan kepada para Dewata atau Dewa sebagai pemelihara utusan Puang Matua. Upacara-upacara adat lain yang sering dilakukan oleh Suku Toraja ialah rambu solo yang merupakan upacara adat pemakaman dan rambu tuka yang merupakan upacara untuk merenovasi rumah adat.


Referensi:

https://www.gurupendidikan.co.id/suku-toraja/
https://kumparan.com/viral-food-travel/suku-toraja-mengenal-asal-usul-sejarah-dan-budayanya-yuk-1w5mbrMroqw/full
https://daerah.sindonews.com/berita/1375843/29/asal-mula-suku-toraja-dan-munculnya-agama-hindu-dharma
https://www.adira.co.id/sahabatlokal/article_short/metalink/budaya-suku-toraja
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama