Peristiwa mengerikan ini dikenal sebagai Pembantaian Nanking atau Pemerkosaan Nanking. Diperkirakan sekitar 20.000 wanita termasuk anak-anak dan lansia diperkosa selama pendudukan Jepang dikota Nanking.
Sejumlah besar pemerkosaan dilakukan secara sistematis oleh tentara Jepang, mereka pergi dari pintu ke pintu mencari anak perempuan dan wanita dewasa yang kemudian ditangkap dan diperkosa beramai-ramai. Dan lebih parahnya lagi, para wanita tersebut dibunuh setelah mereka selesai diperkosa.
Kejadian ini berawal dari Jepang yang merasa geram dengan Perlawanan Tiongkok, dan ketika Nanking yang merupakan ibukota Tiongkok jatuh pada Desember 1937, pasukan Jepang segera membantai ribuan tentara China yang telah menyerah kepada mereka. Jepang kemudian mengumpulkan sekitar 20.000 pemuda China dan mengangkut mereka dengan menggunakan truk menuju luar tembok kota, dimana mereka akan dibantai disana. Pasukan jepang kemudian menjarah kota Nanking dan melakukan pemerkosaan kepada sebagian besar populasi wanita dikota tersebut.Selama enam minggu, kehidupan orang China setiap harinya terasa seperti mimpi buruk. Sekelompok tentara Jepang yang mabuk berkeliaran dikota, mereka menjarah, memperkosa dan membunuh warga sipil sesuka mereka. Jika ada warga sipil yang diberhentikan dijalan dan ditemukan mereka tidak memiliki harta apapun, maka mereka akan segera dibunuh.
Selama masa ini, tentara Kekaisaran Jepang membunuh sekiatar 40.000 hingga 300.000 orang. Jumlah tersebut adalah keseluruhan warga sipil dan tentara yang terbunuh.
Jenazah dari ribuan korban pembantaian dibuang ke Sungai Yangtze hingga air sungai tersebut berwana merah yang diakibatkan dari mayat korban pembantaian. Setelah menjarah Kota Nanking, Jepang membakar dan memusnahkan sepertiga dari wilayah kota.